
Tidak kan?) dari hidupku, dari hatiku, dari duniaku! Demi apapun, akan ku cegah dan akan ku halangi semua yang membuatmu selangkah meninggalkanku. Malam ini, sekali lagi Tuhan mengingatkanku betapa kau sangat berharga dalam hidupku. Aku tak peduli jika aku harus memohon dan memelas jika suatu saat nanti kau pergi. Aku mecintaimu dan itu membuatku membutuhkanmu! Ah berapa kali aku berkata seperti ini, hanya untuk mengingatkanmu, aku mencintaimu!! :’)
Entah ini malam keberapa di mana Tuhan membawamu dalam lamunan kecilku, kamu dan semua cintamu. Cintamu? Iyah aku yakin kau mencintaiku seperti aku mencintaimu. Ingatan ingatan kecilku sepertinya ingin menyeretku kedalam sebuah dongeng kita, dongeng kisah cinta kita. Jemariku seakan menawarkan banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu, untuk mengingatkanmu, pada kisah cinta kita, dongeng kecil yang Tuhan tulis untuk kita perankan. Akan ku tulis ulang dongeng itu untukmu.
Kau ingat? 10 Oktober 2013? Entah ini salah siapa. Salahmu yang tak mau menjelaskan dari awal atau karena salahku yang terlalu takut untuk kehilanganmu dan membuat kecemburuan kecil itu yang mengusirmu pergi? Kau pergi? Terlihat seperti itu. Kecerobohanku, ketidaksabarnku, amarahku dan amarahmu membuat semuanya memburuk. Kau pergi, meninggalkan aku dan tetes air mataku, ku kira seperti itu. Tapi ternyata bukan hanya aku yang hancur, aku mendengarmu menangis. Kau tau? Aku ikut terluka. Aku tak pernah mampu mendengar isakkan mu. Kau tak benar benar pergi. Kau hanya menghilang, ratusan jam. Dan saat kau mengetahui pertengkaran kecilku bersama ‘gadis sialan itu’ kau datang, melindungiku, dari jauh. Setidaknya kau tidak pergi, kau masih untukku. Kau menghawatirkanku. Karena kau benar benar mencintaiku bukan? Aku percaya itu Terimakasih :’) Aku takkan membuat amarahku membuatmu pergi, aku takut kau pergi. Aku takkan membuat kecemburuanku menjadi alasanmu untuk pergi, itu bukti aku mencintaimu sungguh. Kamu wanita yang hebat, yang masih bertahan dengan lelaki cengeng sepertiku. Aku beruntung.
Setelah mengingatkanku tentang semua itu, Tuhan kembali memasukkan ingatan kecil dalam memeory ku. Langkah pertamaku menuju rumahmu, tempatmu berteduh. Mungkin ini konyol, kamu mungkin tak tahu aku cemburu saat itu, melihatmu lebih banyak mengirimkan sms kepada nomer yg tidak kau sebutkan namanya itu saat perjalanan, hahaha. Tapi kali ini, Tuhan memperlihatkan sisi yang lain. Aku ingat, di perjalan itu aku sakit, aku yang tak banyak berkomunikasi denganmu, aku yang mengacuhkanmu. Kau mengirimi aku sms, tapi aku tidur, sedangkan kau rela tidur lebih larut malam dari sebelumnya hanya karena menungguku. Kau yang tidur lebih larut hanya untuk bertanya ‘udah sampai mana?’ dengan nada khawatir yang tertangkap oleh mataku di setiap sms singkatmu. Karena kau khawatir. Lihat, aku menangis! Kamu malaikatku :’)
Mungkin aku yang kurang bersyukur, seharusnya aku tak perlu takut kamu akan meninggalkanku. Bukankah kau memang akan selalu di sampingku? Seperti semua janjimu? Aku percaya itu.
Kamu malaikatku :’)
Pertama kalinya aku melangkahkan kaki di sebuah apartment disurabaya. Kau kembali menciptakan kenangan kenangan yang tak mungkin bisa aku hapus dari memory otakku. Tentang semua kecupan hangatmu dalam tidur lelapku, selelap apapun tidurku saat kau mendaratkan kecupmu aku akan tahu. Aku akan tersenyum dan akan menatapmu yang sudah kembali nyenyak dalam tidurmu. Kau malaikatku. Kau tahu? Aku penggemar beratmu yang sangat menyukai adegan tidur dengan muka angelicmu. Aku akan betah berlama lama memandangi lelapnya tidurmu, seperti terhipnotis oleh lelapmu. Aku mencintaimu sungguh!! :* Aku rela menangis sendirian, asal kau tersenyum dan nyaman bersamaku. Kau terlalu berharga untuk terluka. Kamu yang menyelamatkanku, aku takkan melukai orang yang telah membuatku bahagia. Kau tau itu.
Sepertinya jemariku masih tergelitik untuk menuliskan kenangan kecil yang lain, yang juga takkan hilang dari hidupku. Sebuah kenangan yang begitu terlalu berarti, tentang genggaman erat tanganmu dalam acara sekolahmu. Kamu, malaikat yang di kirimkan Tuhan untukku, hanya untukku. Sumiati. Kau tau? Kau kebahagiaan terbesarku setelah orang tua dan kakakku.
Hai malaikatku, aku mencintaimu :)
Dengan semua kenangan ini, kau pikir akan semudah apa untuk melupakanmu suatu saat nanti? Mungkin aku harus mati terlebih dahulu untuk benar benar tak merasakan sakit saat kau meninggalkanku. Jangan pernah pergi yah, seperti janjimu.
Malakaikatku, I think I wanna marry you. Someday.
Terimakasih menciptakan berjuta manis dan warna dalam hidupku.
Setulus cintaku,
Ruddy Abdi Salam
0 komentar:
Posting Komentar